SENI RUPA DAN PAMERAN SENI RUPA
Berikut ini
adalah catatan saya tentang hal-hal mengenai Pameran Seni Rupa di Sekolah yang
ingin saya share kepada Kakak-kakak. Catatan ini saya dapatkan dari Guru Seni
Rupa di sekolah saya dan ditambah dari internet. Semoga catatan jemari ini bisa
bermanfaat bagi Kakak-kakak.
A. PENGERTIAN SENI RUPA
Seni rupa adalah
ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang
diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan
dengan rabaan.
Perwujudan ini merupakan
hasil dari pengolahan titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
B. PENGGOLONGAN KARYA SENI RUPA
Karya
Seni Rupa berdasarkan Dimensinya :
1.
Seni rupa 2 dua dimensi, yaitu karya seni yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar sehingga
hanya dapat dinikmati dari satu arah saja.
Contoh :
o Seni lukis, ialah pengembangan yang
lebih lengkap dari menggambar.
o Seni grafis, ialah cabang seni yang
menggunakan alat cetak untuk menggambar. Contoh hasil karya seni grafis adalah
cetak sablon dan poster.
o Seni kriya yang termasuk seni dua
dimensi adalah batik.
o Seni ilustrasi, ialah seni
menggambar sebagai hasil visualisasi dari suatu tulisan untuk menerangka,
menghiasi atau memudahkan pembaca memahami suatu cerita, tulisan, atau
informasi tertulis lainnya. Contoh karikatur, komik
2.
Seni rupa 3 dimensi, yaitu karya seni rupa yang memiliki
ukuran panjang,lebar,dan tinggi (memiliki ruang) sehingga dapat dinikmati dari
beberapa arah.
Contoh :
-Patung
-Gerabah
Karya Seni Rupa berdasarkan Fungsinya :
a)
Seni rupa murni, yaitu karya seni rupa yang diciptakan dengan mengutamakan fungsinya
sebagai benda hias, sedangkan fungsi pakainya tidak terlalu diperhatikan.
b)
Seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang diciptakan dengan mengutamakan fungsin
pakainya, sedangkan keindahannya hanya
sebagai unsur pendukung saja.
C. PENGERTIAN PAMERAN
Pameran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui
media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara
perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Hal ini sejalan dengan definisi yang
diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan
penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas.”
D. FUNGSI PAMERAN SENI RUPA
1.
Sarana peningkatan daya ekspresi dan pemicu
kreativitas seniman.
2.
Media memperluas cakrawala (wawasan)
pengertahuan seni.
3.
Sebagai tolok ukur dan potret perkembangan seni
rupa pada umumnya.
4.
Media penampilan jati diri seniman dan sebagai
media komunikasi seniman dengan apresiator.
5.
Menambah atau memajukan pengetahuan dan
pengalaman apresiator.
6.
Dorongan rasa cinta terhadap karya-karya seni
rupa.
7.
Wahana pemunculan ide,aliran,dan jenis seni rupa
yang lebih baru (kontemporer).
E. TUJUAN PAMERAN SENI RUPA
1.
Tujuan sosial berarti
bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala terbatas di
sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial.
2.
Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran.
Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran
diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan
keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.
3.
Tujuan kemanusiaan adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan
pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Jika
pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan
digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti
asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.
F. JENIS-JENIS PAMERAN
Berdasarkan jenis karya yang ditampilkan
:
1.
Pameran Homogen, yaitu pameran yang hanya
menampilkan satu karya seni rupa saja.
Contoh :
pameran lukisan, pameran patung,pameran lukisan.
2.
Pameran Heterogen, yaitu pameran yang sekaligus
menampilkan berbagai jenis karya seni rupa.
Berdasarkan Tempat dan Waktu
Penyelenggaraan Pameran :
1.
Pameran Permanen/Tetap, yaitu bentuk
pameran yang tidak terikat oleh lamanya waktu (tidak pernah tutup).
Contoh :
museum,art gallery
2.
Pameran Rutin , yaitu pameran yang selalu
diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya satu tahun sekali, 6 bulan
sekali, atau 3 bulan sekali.
Contoh : Pameran ARSIP
Tulungagung yang memuat tentang budaya,sejarah,sosial,dan agama dan Pameran
Komputer di Solo yang diselenggarakan 3 kali dalam 1 tahun.
3.
Pameran Insidental, yaitu pameran yang
diadakan dengan maksud dan tujuan tertentu, yang tidak terikat oleh rutinitas
pelaksanaannya.
Contoh : pameran akhir
studi,pameran penyerta seminar, atau pemeran menyambut kunjungan tertentu.
Berdasarkan jumlah peserta
pameran :
1. Pameran
Tunggal, yaitu penyelenggaraan pameran yang hanya menampilkan beberapa karya
seorang seniman saja.
2. Pameran
Kelompok, yaitu penyelenggaraan pameran yang menampilkan karya-karya dari
beberapa seniman dalam satu tempat.
G. SISTEMATIKA ISI PROPOSAL PAMERAN SENI RUPA
1. Latar
Belakang
2. Tema
3. Nama
Kegiatan
4. Landasan
/ Dasar Penyelenggaraan
5. Tujuan
Kegiatan
6. Susunan
Panitia
7. Anggaran
Biaya
8. Jadwal
Kegiatan
9. Ketentuan
Sponsorship
H. PERLENGKAPAN PAMERAN
1. Sketsel
atau panil : untuk
meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya
kerajinan hiasan.
2. Level
: digunakan untuk meletakkan
karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa
bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik.
Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
3. Meja dan
kursi : digunakan untuk buku tamu dan kursi
digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
4. Tata lampu
atau pencahayaan : pencahayaan perlu ditata sedemikian
rupa agar berfungsi dengan baik demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan
dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan
terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah
pencahayaan yang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
5. Dekorasi
ruangan : dibuat untuk mempercantik ruangan
pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam gedung (in door).
6. Katalog
: dapat dibuat berbentuk
brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam
pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran
beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
7. Brosur : digunakan untuk sarana informasi dan promosi
tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap.
Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam
bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat
atau lingkungan sekolah.
8. Buku tamu / buku kesan dan pesan : diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam
buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan
pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
9. Sound
system : diperlukan pada saat acara pembukaan
pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu
disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
10. Baliho atau spanduk
I.
Penataan Karya Seni Rupa
Pada penempatan karya sekaligus
ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan karya,
yaitu sebagai berikut.
1) Penempatan karya seni rupa hendaknya
mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
2) Karya dua dimensi dapat dipajang
pada sketsel (panil) atau dinding.
3) Karya tiga dimensi diletakkan di
atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
4) Karya kerajinan tangan dapat
ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5) Penataan lampu diatur agar karya
yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
J.
Syarat
tempat/lokasi pameran yang representatif :
o
Lokasinya strategis sehingga mudah dijangkau.
o
Luasnya memadai.
o
Tempatnya aman dan nyaman (tidak
lembab,pencahayaannya cukup).
o
Tersedia fasilitas pendukung seperti tempat
parkir, kamar mandi.