welcome

Welcome to My Blog :)

Tuesday, August 22, 2017

Seni Rupa Dan Pameran Seni Rupa



SENI RUPA DAN PAMERAN SENI RUPA

Berikut ini adalah catatan saya tentang hal-hal mengenai Pameran Seni Rupa di Sekolah yang ingin saya share kepada Kakak-kakak. Catatan ini saya dapatkan dari Guru Seni Rupa di sekolah saya dan ditambah dari internet. Semoga catatan jemari ini bisa bermanfaat bagi Kakak-kakak.
 
A.      PENGERTIAN SENI RUPA                     
Seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan.
Perwujudan ini merupakan hasil dari pengolahan titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

B.      PENGGOLONGAN KARYA SENI RUPA
        Karya Seni Rupa berdasarkan Dimensinya :
1.       Seni rupa 2 dua dimensi, yaitu karya seni yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar sehingga hanya dapat dinikmati dari satu arah saja.
        Contoh :
o   Seni lukis, ialah pengembangan yang lebih lengkap dari menggambar.
o   Seni grafis, ialah cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk menggambar. Contoh hasil karya seni grafis adalah cetak sablon dan poster.
o   Seni kriya yang termasuk seni dua dimensi adalah batik.
o   Seni ilustrasi, ialah seni menggambar sebagai hasil visualisasi dari suatu tulisan untuk menerangka, menghiasi atau memudahkan pembaca memahami suatu cerita, tulisan, atau informasi tertulis lainnya. Contoh karikatur, komik
         
2.       Seni rupa 3 dimensi, yaitu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang,lebar,dan tinggi (memiliki ruang) sehingga dapat dinikmati dari beberapa arah.
        Contoh :
        -Patung
        -Gerabah
Karya Seni Rupa berdasarkan Fungsinya :
a)      Seni rupa murni, yaitu karya seni rupa yang diciptakan dengan mengutamakan fungsinya sebagai benda hias, sedangkan fungsi pakainya tidak terlalu diperhatikan.
b)      Seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang diciptakan dengan mengutamakan fungsin pakainya, sedangkan  keindahannya hanya
        sebagai unsur pendukung saja.

C.      PENGERTIAN PAMERAN
        Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
        Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”

D.      FUNGSI PAMERAN SENI RUPA
1.       Sarana peningkatan daya ekspresi dan pemicu kreativitas seniman.
2.       Media memperluas cakrawala (wawasan) pengertahuan seni.
3.       Sebagai tolok ukur dan potret perkembangan seni rupa pada umumnya.
4.       Media penampilan jati diri seniman dan sebagai media komunikasi seniman dengan apresiator.
5.       Menambah atau memajukan pengetahuan dan pengalaman apresiator.
6.       Dorongan rasa cinta terhadap karya-karya seni rupa.
7.       Wahana pemunculan ide,aliran,dan jenis seni rupa yang lebih baru (kontemporer).

E.       TUJUAN PAMERAN SENI RUPA
1.       Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. 
2.       Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran.  Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.
3.       Tujuan kemanusiaan adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat.  Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.

F.       JENIS-JENIS PAMERAN
Berdasarkan jenis karya yang ditampilkan :
1.       Pameran Homogen, yaitu pameran yang hanya menampilkan satu karya seni rupa saja.
Contoh : pameran lukisan, pameran patung,pameran lukisan.
2.       Pameran Heterogen, yaitu pameran yang sekaligus menampilkan berbagai jenis karya seni rupa.

Berdasarkan Tempat dan Waktu Penyelenggaraan Pameran :
1.       Pameran Permanen/Tetap, yaitu bentuk pameran yang tidak terikat oleh lamanya waktu (tidak pernah tutup).
Contoh : museum,art gallery
2.       Pameran Rutin , yaitu pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya satu tahun sekali, 6 bulan sekali, atau 3 bulan sekali.
Contoh : Pameran ARSIP Tulungagung yang memuat tentang budaya,sejarah,sosial,dan agama dan Pameran Komputer di Solo yang diselenggarakan 3 kali dalam 1 tahun.
3.       Pameran Insidental, yaitu pameran yang diadakan dengan maksud dan tujuan tertentu, yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya.
Contoh : pameran akhir studi,pameran penyerta seminar, atau pemeran menyambut kunjungan tertentu.
Berdasarkan jumlah peserta pameran :
1.       Pameran Tunggal, yaitu penyelenggaraan pameran yang hanya menampilkan beberapa karya seorang seniman saja.
2.       Pameran Kelompok, yaitu penyelenggaraan pameran yang menampilkan karya-karya dari beberapa seniman dalam satu tempat. 

G.     SISTEMATIKA ISI PROPOSAL PAMERAN SENI RUPA
1.       Latar Belakang
2.       Tema
3.       Nama Kegiatan
4.       Landasan / Dasar Penyelenggaraan
5.       Tujuan Kegiatan
6.       Susunan Panitia
7.       Anggaran Biaya
8.       Jadwal Kegiatan
9.       Ketentuan Sponsorship

H.     PERLENGKAPAN PAMERAN
1.       Sketsel atau panil : untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan.
2.       Level : digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
3.       Meja dan kursi : digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
4.       Tata lampu atau pencahayaan : pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi dengan baik demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaan yang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
5.       Dekorasi ruangan : dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam gedung (in door).
6.       Katalog : dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
7.       Brosur : digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
8.       Buku tamu / buku kesan dan pesan : diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
9.       Sound system : diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
10.   Baliho atau spanduk
         
I.        Penataan Karya Seni Rupa
                        Pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1)      Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
2)      Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
3)      Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
4)      Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5)      Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.


J.        Syarat tempat/lokasi pameran yang representatif :
o   Lokasinya strategis sehingga mudah dijangkau.
o   Luasnya memadai.
o   Tempatnya aman dan nyaman (tidak lembab,pencahayaannya cukup).
o   Tersedia fasilitas pendukung seperti tempat parkir, kamar mandi.